Korban yang merasa tertekan kemudian mengikuti permintaan pelaku. Tindakan yang dilakukan oleh oknum polantas ini jelas bertentangan dengan etika profesi dan mencoreng citra kepolisian yang seharusnya menjadi pelindung dan pengayom masyarakat.
Setelah kejadian tersebut, pelaku memberikan kembali kunci sepeda motor korban dan mengingatkan agar tidak menceritakan insiden tersebut kepada siapa pun. Namun, korban yang merasa teraniaya akhirnya melaporkan kejadian tersebut kepada keluarganya.
Pihak kepolisian setempat telah mengonfirmasi bahwa oknum tersebut saat ini sedang ditahan dan kasus ini sedang dalam proses pemeriksaan oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda NTT.
Kasus ini menambah panjang daftar masalah yang melibatkan anggota Polri di NTT, sehingga menuntut perhatian serius dalam perbaikan sistem rekrutmen dan pengawasan internal di tubuh Polri.
