LENSAKINI – Di tengah gempuran teknologi kecerdasan buatan, dunia kehumasan kampus kini menghadapi paradoks baru yaitu kecepatan publikasi yang tinggi, namun kehilangan sentuhan manusia.
Beberapa pekan terakhir, muncul fenomena unik di sejumlah laman resmi perguruan tinggi memuat artikel berita yang terbit begitu cepat, lengkap dengan kutipan tokoh, struktur berita rapi, tapi terasa aneh bukan pada bahasanya, melainkan pada ruhnya.
Tidak ada denyut emosi, tak ada konteks lokal yang kuat, bahkan terkadang nama kegiatan dan tanggalnya saling bertabrakan.
Ketika ditelusuri, ternyata sebagian besar artikel tersebut dihasilkan sepenuhnya oleh mesin kecerdasan buatan, tanpa melalui proses penyuntingan atau verifikasi manusia.
Dari hasil penelusuran tim jurnalis di beberapa web fakultas dan unit humas kampus fenomena ini bukan isapan jempol, ditemukan pola yang serupa, gaya kalimat seragam, dan minim detail lapangan.
Dalam beberapa kasus, narasumber yang dikutip pun mengaku tidak pernah diwawancarai langsung.
“Kalimatnya memang seperti saya, tapi saya tidak pernah diminta pernyataan untuk berita itu,” ujar salah satu dosen, tersenyum kecut ketika ditunjukkan potongan berita di laman resmi kampusnya.
