LANGKAT (LENSAKINI) – Demi bisa menikahi wanita pujaannya, seorang pria di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, nekat mengaku sebagai anggota polisi. Pria tersebut bernama Wahyu Kurniawan alias WK (29).
Tak hanya menipu soal identitas, ia juga mengelabui keluarga istri sirinya, Siti Hajar, hingga mengalami kerugian sebesar Rp 10 juta.
Kisah penipuan ini terungkap setelah sang mertua merasa curiga dengan gerak-gerik WK. Ia mendapatkan informasi bahwa WK sedang duduk santai di warung kopi, padahal sebelumnya pamit hendak bertugas ke Polda Sumut karena dipanggil Dirresnarkoba.
“Hasil (pemeriksaan) kita yang paling akhir, dia (WK) melakukan itu karena ingin menikahi anaknya (Siti), biar mau,” ujar Kapolres Langkat AKBP David Triyo Prasojo saat dikonfirmasi detikSumut, Rabu (3/6/2025).
Petugas Polsek Pangkalan Brandan yang menerima laporan dari pihak keluarga segera melakukan pencarian. WK pun diamankan di Kecamatan Sei Lepan pada Rabu (28/5).
Dalam proses interogasi, WK terus berkelit. Awalnya ia bersikukuh sebagai anggota polisi aktif di Polda Sumut. Namun karena tidak mampu menunjukkan identitas apa pun, ia mengubah pengakuannya.
Ia berdalih berdinas di Polda Riau dan diperbantukan ke Polda Sumut. Akhirnya, setelah didesak, WK mengaku bahwa dirinya bukan polisi.
“Jadi, dia (WK) ngaku ke korban dan keluarga korban, dia itu anggota polisi yang berdinas di Polda Sumut. Ketahuannya pas dia pamit pergi dinas, tapi ternyata ditemukan ngopi-ngopi,” jelas David.
Tak hanya soal status, WK juga memalsukan nama. Kepada keluarga korban, ia memperkenalkan diri sebagai Briptu Nando Yuda Pratama, meski KTP-nya menunjukkan nama asli Wahyu Kurniawan.
“Datanglah kita bersama provost kita cek. Pengakuannya melintir-melintir, mulai dari bertugas di Polda Sumut, ngaku di Polda Riau tapi diperbantukan ke Polda Sumut, terakhir dia ngaku pecatan polisi, berputar-putar. Pada akhirnya, ngaku dia, karena dia tidak bisa menunjukkan seluruh identitasnya. Kalau dari barang bukti yang kita temukan, ada atribut polri, satu bed tanda polri, dia ngakunya polisi berpakaian preman gitu. Iya (polisi reserse). Bukan (pecatan) sama sekali bukan,” sebut Kapolres.













