Selebgram Cantik Dan Rendah Hati, Aimi Harahap Bercerita Tentang Impian

  • Bagikan

MEI NARSIH HARAHAP – lebih dikenal Aimi Harahap oleh warga Kota Padangsidimpuan. Wanita cantik buah cinta dari pasangan Rachmat Syah Harahap dan Siti Aimah Lubis lahir pada 7 Mei 1984 di Kota Salak.

Pegiat photoghaper, modeling, dan kelompok Hijabers di Kota Padangsidimpuan pasti mengenalnya. Selain karena karyanya yang menarik, ia juga model yang telah berulangkali menjuarai berbagai kontes diberbagai level, termasuk Nasional.

“Selain menikmati sunset di Simarsayang, saya juga suka traveling” jelasnya dengan senyum membuka pembicaraan saat ditemui lensakini.id.

Aimi Harahap adalah selebgram produktif dan menginspirasi, terutama bagi kalangan muda disekitarnya, ia dikenal memiliki sifat rendah hati dan gigih dalam segala hal.

Mengidolakan Agnes Mo sejak remaja telah membentuk sikapnya selalu bekerja keras untuk meningkatkan talenta, berani bermimpi dan gigih berusaha.

“Semoga nanti kesampaian, berprestasi di level Internasional, seperti Agnes Mo” kata Aimi dengan optimis sembari menjelaskan bahwa tidak ada yang tak mungkin selama berusaha dengan maksimal.

Aimi Harahap, aktivis Hijabers Sumatera Utara

Selain beraktivitas sebagai model di AIMIE Management, Aimi Harahap adalah Manager di Bolu Salak Sidimpuan, sembari mengurus toko fashion hijab milikinya di Bali.

“Iya, atas dukungan teman-teman, saya sudah punya toko fashion di Bali” kata Aimi.

Sejak 2015 hinga sekarang, Aimi Harahap masih aktif sebagai Ketua Komunitas Diary Hijabers Sidimpuan. Ia mengaku dan bercita-cita suatu saat Komunitas Hijabers yang dibentuk dan dipimpinnya mampu menginspirasi generasi muda terkhusus perempuan untuk menggunakan hijab secara baik.

“Sampai awal 2010, saya belum berhijab. Akhirnya memutuskan berhijab karena punya dorongan kuat dari hati kecil. Dorongan itu juga yang akhirnya aku jadikan motivasi membentuk komunitas hijabers, sebagai wadah untuk perempuan muslim di Sidimpuan memperbaiki diri dan saling mendukung” jelas Aimi menceritakan sedikit masa lalunya.

Dari cerita masa lalunya, Aimi mengaku pernah menolak tawaran kerja sebagai model namun harus melepaskan hijabnya. Padahal menurutnya, apa yang ditawarkan padanya saat itu cukup menggiurkan secara materi.

Sedari awal saya sudah berniat tidak melepaskan hijab lagi. Maka tidak sulit bagi saya menolak tawaran puluhan juta tersebut” tegas Aimi.

Menurut Aimi, generasi muda saat ini memerlukan tokoh inspirasi yang dekat dengan mereka. Kehadiran sang inspirasi di kehidupan milenial diperlukan untuk membentuk karakter hidup. Inspirator dengan karakter positif, untuk membimbing dan menghindarkan generasi muda dari jalan salah kehidupan.

“Jujur, saya merasa belum mampu menjadi inspirasi generasi muda tersebut. Tapi saya tidak pernah lelah mengajak orang-orang sekitar untuk selalu berperilaku positif” tegasnya.

Di akhir pertemuan bersama Aimi Harahap, ia berpesan kepada generasi muda agar percaya diri dan selalu mengasah skill.

Ia juga mengajak agar semua orang selalu bermimpi dan jangan membatasi diri. Serta selalu berpola pikir bahwa setiap orang itu memiliki keistimewaan.

“Jangan berhenti bermimpi, mimpi yang diusahakan akan melahirkan karya. Setiap kita memiliki keistimewaan dari Allah. Sehingga setiap orang bisa meraih mimpinya. Dengan kerja keras dan menghindari dendam, iri dan dengki hati” tutup Aimi dengan elegan menirukan logat Mario Teguh. (zhp)

  • Bagikan