Sekolah Rakyat Jalan Bagi Anak Kurang Mampu Wujudkan Impian (Bagian 1)

  • Bagikan
Juli Zega, Wali Asuh Sekolah Rakyat di Padangsidimpuan (foto/lensakini)

/MENJEMPUT HARAPAN/

Anak-anak ini kemudian dijemput dari rumahnya untuk dapat sekolah kembali. Mindset mereka di “setel ulang” kembali bahwa di usia mereka saat ini waktunya untuk bersekolah dan menempah diri dengan ilmu.

Mereka kemudian diberikan fasilitas gratis secara keseluruhan mulai dari seragam sekolah, permakanan, tempat tidur layak, alat kebersihan diri, hingga proses belajar mengajar.

/TANTANGAN AWAL/

Di awal, banyak yang tak terima dengan sistem pendidikannya yang boarding school atau sekolah berasrama apalagi selama ini mereka sudah menikmati kebebasannya diluar.

Peraturan pun semakin diperketat dengan tidak boleh menggunakan gadget secara total sejak masuk ke Sekolah Rakyat, dan ini menjadi salah satu tantangan besar mengingat masa kini anak-anak remaja tidak boleh lepas dari gadget dengan berbagai aktivitasnya di dunia maya.

Jadwal kegiatan setiap harinya sudah terstruktur, terpimpin dan teratur mulai dari mereka bangun pagi jam 4 pagi hingga tidur di jam 9 malam. Tantangannya sangat berat bagi mereka yang tidak terbiasa, seakan-akan hidupnya benar-benar diatur. Banyak tangisan karena tak tahan namun perlahan-lahan mereka mulai membiasakan diri. (BERSAMBUNG)

Catatan Juli Zega: Wali Asuh Sekolah Rakyat Padangsidimpuan

  • Bagikan