TAPANULI SELATAN-Habitat orangutan Tapanuli (Sipongo) paling langka di dunia terpecah akibat maraknya alih fungsi lahan. Tak heran, jumlah kera besar tersebut diperkirakan tinggal 577–760.
Kondisi tersebut tentunya membuat satwa kunci ini kian terancam dan masuk kategori sangat kriti
Dikutip dari laman Kompas.com, untuk mencegah kepunahan, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan bersama Konservasi Indonesia (KI) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan kajian soal kelayakan dua koridor penting: Bulu Mario dan Aek Malakkut.
Koridor ini berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan hutan-hutan terfragmentasi.













