MANDAILING NATAL (LENSAKINI) -Pagi itu, Dayah Sari (15), anak hasil pernikahan Mombang Tua (53) dan istrinya Seriani (42) terlihat sedang membersihkan rumah mereka di Huta Godang Muda, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandaling Natal, Sumatera Utara.
Disisi lain, Rizki (13), saudara Dayah Sari, terlihat sedang merawat ayahnya Mombang karena mengalami lumpu akibat saraf terjepit. Keduanya harus putus sekolah akibat keterbatasan ekonomi. Sebab, sejak Mombang jatuh sakit, tulang punggung keluarga diambilalih Seriani.
Seriani bekerja sebagai tukang garap sawah, dan hanya mendapatkan upah yang jauh dari kata layak. Terkadang, upah yang didapat hanya cukup untuk membeli beras, bahkan, tak jarang Seriani tidak membawa uang.
“Upah yang saya terima hanya cukup membeli beras setenga liter, terkadang tidak ada,”ungkap Seriani kepada wartawan ketika ditemui. Rumah semi permanen yang saat ini mereka tempati, ternyata, hanya warisan orangtua.
“Seragam olahraga dan baju batik sekolah SMP untuk dua anak saya tak terpenuhi. Nanti kalau ada rezeki, anak-anak mau disekolahkan lagi, Tapi kini mau bagaimana, makan saja kadang susah,” ucap Mombang Tua kepada Wartamandailing, Selasa (21/10/2025).
Namun, di balik kesederhanaan itu, masih tersimpan harapan akan datangnya uluran tangan dan perhatian dari pemerintah maupun warga sekitar.
Meski hidup dalam keterbatasan, keluarga Mombang tua tetap berusaha tegar. “Yang penting kami sehat dan masih bisa berdoa,”imbuhnya.


 
							










