MANDAILING NATAL (LENSAKINI)-Usai sudah retret kepala daerah gelombang ke dua di kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Berbagai pengetahuan tentang sistem tatakelola pemerintahan banyak didapatkan. Selain mendapat ilmu pengetahuan, para kepala daerah ini memeliki kesan kesan sendiri selama mengikuti retret tersebut.
Bupati Kabupaten Mandailing Natal, Sumut, Saipullah Nasution dan Wakil Bupati, Atika Azmi Nasution mengungkapkan sejumlah kesan selama mengikuti retret kepala daerah di kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Retret kepala daerah gelombang ke-2 berlangsung pada 22-26 Juni 2025. Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya secara resmi menutup pelaksanaan kegiatan tersebut.
Tak lupa, Bupati Saipulah mengapresiasi pemerintah pusat yang telah melaksanakan retrer selama lima hari itu. Sebab hal tersebut, menurut dia, memberikan manfaat besar, khususnya bagi kepala daerah.
“Ini adalah sesuatu yang luar biasa dan sangat baik bagi kami sebagai kepala daerah. Dalam lima hari ini kami dibekali banyak hal, mulai dari kegiatan fisik hingga penguatan ilmu pengetahuan,” kata dia.
Bupati Saipulah menjelaskan, para kepala daerah mendapat materi terkait pemerintahan, strategi manajemen, serta kesempatan berdiskusi langsung dengan para petinggi negeri ini mulai menteri, penegak hukum, hingga tokoh agama.
“Juga sesama bupati dan wakil bupati, sehingga menambah jaringan kami,” sebut dia.
Tak hanya itu, adanya beberapa kepala daerah yang sudah menjabat dua periode menjadi keuntungan tersendiri. Sebab, bisa belajar langsung dengan mereka.
“Mudah-mudahan ini jadi bekal cukup untuk membawa Madina menuju Madina maju Madina Madani,” harap bupati.
Selain itu, Bupati Saipullah juga menyampaikan rasa bangga karena mendapatkan penghargaan pin kehormatan sebagai warga peraja IPDN. “Tidak mudah masuk ke sini. Kami sebagai alumni tentu merasa sangat berterima kasih,” ujar dia.
Bupati Saipullah menuturkan banyak program yang akan dibawa ke Madina untuk dilaksanakan. Program tersebut antara lain pendirian sekolah rakyat dan pembangunan tiga juta rumah.
Sementara itu, Wabup Atika Azmi, menitikberatkan pelaksanaan retret ini pada pembangunan komunikasi dan koordinasi dengan pembuat kebijakan di tingkat pemerintah pusat.
“Dengan kehadiran banyak menteri yang merupakan petinggi di negeri ini, sangat berarti. Ini menghemat waktu untuk tidak bolak-balik ke kementerian,” kata dia.













