MEDAN (LENSAKINI) – Universitas Sumatera Utara (USU), yang selama ini dikenal sebagai salah satu kampus ternama di Pulau Sumatera, mendadak menjadi sorotan tajam usai masuk dalam daftar zona merah atau red flag dalam pemeringkatan Research Integrity Index (RI²).
Capaian ini bukan prestasi, melainkan peringatan keras soal integritas riset di lingkungan akademik yang dinilai mengkhawatirkan.
RI² adalah metrik komposit pertama di dunia yang dikembangkan oleh Prof. Lokman Meho dari American University of Beirut. Riset ini menilai integritas institusi pendidikan tinggi secara empiris, berdasarkan dua indikator utama R Rate (jumlah artikel yang ditarik per 1.000 publikasi) dan D Rate (persentase publikasi di jurnal yang telah dikeluarkan dari Scopus atau Web of Science karena tak memenuhi standar etika).
Dalam laporan yang dirilis di situs resmi RI², USU tercatat memiliki skor 0.400 dan menempati posisi ketiga dalam daftar kampus berisiko integritas tertinggi di Indonesia, bersama universitas besar lainnya seperti BINUS dan UNAIR.
Temuan ini menjadi pukulan telak bagi USU yang selama ini menjadi simbol pendidikan tinggi Sumatera Utara. Munculnya nama USU dalam daftar merah bukan hanya soal angka, tapi juga menyangkut kredibilitas dan kepercayaan publik terhadap kualitas penelitian yang dihasilkan.
