Nur Cahyo menambahkan, di tengah derasnya arus informasi, masyarakat sering kebingungan membedakan kebenaran. Karena itu, insan pers diharapkan menjadi filter sekaligus penegak kebenaran yang mampu menenangkan publik dari isu-isu yang menyesatkan.
Ia juga menekankan pentingnya solidaritas dan profesionalisme di kalangan organisasi pers. Menurutnya, pers harus menjadi rumah besar yang menyatukan berbagai elemen, sekaligus menjaga harmonisasi di tengah masyarakat.
“Kritik tentu dibutuhkan, namun hendaknya disampaikan dengan bahasa yang baik sesuai dengan etika pers. Dengan begitu, suasana damai dan kebersamaan dapat terus terjaga,” katanya.
Nur Cahyo menyebut, semangat kebersamaan antara pemerintah dan insan pers menjadi kunci dalam menjaga kualitas jurnalisme di Padangsidimpuan. “Kita ingin kota ini tidak hanya berkembang secara fisik, tetapi juga damai, aman, dan sejahtera,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Ia juga menyampaikan harapan Wali Kota Padangsidimpuan Letnan Dalimunthe agar melalui kegiatan peningkatan kapasitas, menjadikan jurnalis du bawah bendeea PWI Tabagsel menjadi lokomotif lahirnya jurnalis muda yang profesional sekaligus mampu mendukung visi misi pembangunan Kota Padangsidimpuan menjadi Mantap.
Nara sumber lain dalam kegiatan yang dihadiri para Pengurus PWI Tabagsel yang diketuai Kodir Pohan ini, diantaranya Sugiatmo, MA, dan SR Hamonangan Panggabean, S.Sos, yang keduanya dari PWI Sumatera Utara.













