PADANGSIDIMPUAN-Bagi masyarakat di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, mendengar nama taman Tugu Salah sudah tidak asing. Namun, sejak dibangun kondisi taman tersebut semakin memprihatinkan dan tidak terawat.
Taman tersebut berada di Jalan Merdeka, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, tepatnya tidak jauh dari kantor dan rumah dinas Wali Kota Padangsidimpuan, sebab, hanya berjarak lebih kurang 100 meter.
Kondisi bangunannya juga sudah banyak yang rusak, seperti, tulisan Tugu Salak. Banyak huruf yang sudah rusak, sehingga apabila dibaca mendatangkan makna yang lain. Bangunan tugu salak yang menjadi ikon Kota Padangsidimpuan juga tidak terawat.
Cat salak yang ada di atas bangunan juga sudah pudar tidak seperti warna salak. Ironisnya, di taman tersebut tidak jarang tercium aroma bau pesing yang menyengat.
Padahal, setip hari ratusan warga akan mendatangi taman itu. Sebab, khusus sore pedagang makanan akan membuka lapaknya di taman itu.”Tulisan Tugu Salak itu sudah lama rusak, tapi tidak pernah diperbaiki,”ujar Sahrin Nasutin, salah seorang pejalan kaki yang melintas di kawasan Tugu Salak.
Lain lagi pengakuan Lubis (47), salah seorang penarik betor yang melintas di kawasan itu. Menurutnya, banyak penumpang yang minta diantar ke Taman Tugu Salak. Biasanya, mereka mendatangi tempat tersebut hanya untuk bersantai.
“Sayangnya, pemerintah tidak merawat tempat ini, padahal, setiap hari banyak warga yang datang ke tempat itu,”ujarnya. Dia mengaku, kondisi rusaknya bangunan tugu salak tersebut sudah terkesan lama, namun, pemerintah di bawah kepemempinan Irsan Efendi Nasution tidak peduli.
“Zaman pemerintahan sekarang, belum pernah saya lihat tempat ini dirawat,”tandasnya. Sayangnya, Kepala Bagian Humas Pemkot Padangsidimpuan, Cahyo tidak bisa memberikan keterangannya. Sebab, telepon seluler miliknya tidak menjawab ketika dikonformasi. (zn)
