Mengunjungi Dusun Rauning Julu, Gudang Penghasil Tembakao di Tapanuli Selatan

  • Bagikan
Hafis, salah seorang petani tembakau di Dusun Rauning, Tapanuli Selatan (foto/lensakini/zn)

TAPANULI SELATAN-Rahuning Julu adalah satu dusun di desa Pintu Padang Mandalasena, Kecamatan Saipar Dolok Hole, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, Indonesia. Dusun ini sebelumnya berstatus desa, namun pada tahun 2008, Rahuning Julu dan sembilan desa lainnya digabungkan untuk membentuk desa.

Udara sejuk dan hawa diingin masih terasa ketika matahari pagi mulai memancarkan sinarnya di atas Dusun Rahuning Julu. Sebagian masyarakat tampak mulai melakukan aktivitasnya seperti biasa. Ada yang pergi ke kebun dan mengambil kayu. Dusun ini berpenduduk 25 kepala keluarga (KK).

Anak-anak mulai bermain di pekarangan rumah. Maklum, semua rumah di dusun tersebut terbuat dari papan beratap seng. Untuk sampai ke dusun yang langsung berbatasan dengan Kabupaten Padanglawas Utara tersebut, penulis terlebih dahulu harus melewati sejumlah desa seperti Parusorat Sitabo-tabo.

Hamparan tikar tempat penjemuran tembakau basah terlihat di pekarangan rumah warga. Tembakau yang masih berwarna hijau tersebut dijemur dan dikeringkan sehingga mendapat nilai bernilai ekonomis.

Tembakau-tembakau tersebut dikeringkan selama 3-4 hari, tergantung cuaca yang ada di dusun tersebut.”Kalau cuaca bagus, hanya tiga hari penjemuran saja,”ujar Hafis, salah seorang petani tembakau di Dusun Rahuning Julu ketika ditemui.

Dia mengatakan, setiap tahun, para petani tembakau bisa menghasilkan uang Rp40 juta lebih, tergantung kualitas tembakau yang dihasilkan para petani. Bahkan, jika tembakaunya kualitas tinggi.”Paling sedikit, kami dapat hasil Rp20 juta/tahun,”imbuhnya.

Untuk satu tikar, para petani tembakau akan mendapatkan 12 gulung. Usaha sebagai petani tembakau sudah turun temurun yang diwarisi oleh nenek moyang mereka di dusun tersebut. Tak heran, setiap KK memiliki lahan minimal setengah hektar untuk kebun tembakau.

“Ini usaha sudah turun temurun dan yang sampai sekarang kami nikmati,”tandasnya. (zn)

  • Bagikan