TAPANULI SELATAN- Menuju pasca tambang, Nursery Agincourt Resources dihadapkan dengan tantangan peningkatan produksi bibit. Sebab, lahan yang akan dijadikan reklamasi bukan hanya di areal tambang, tapi di luar kawasan produksi juga.
Untuk saat ini, bibit yang tersedia di Nursery Agincourt Resources sebanyak 67 ribut bibit. Mahyu Dharsono, Supervisor Environmental Rehabilitation Agincourt Resources mengatakan, bibit yang saat ini ditanam dan dikembang tersebut, selain untuk reklamasi masa operasi, tapi juga reklamasi pasca tambang.
“Kita sedang mengajukan area yang baru untuk menunjang produksi,”ungkapnya kepada LENSAKINI.id.
Menurut Dharsono, tidak semua lahan bukaan tambang harus direklamasi karena ada beberapa bagian yang akan dibagi.”Inikan awalnya lahan kita ajukan bukan hutan produksi, tapi HPL dan akan dikembalikan kepada pemerintah, jadi tergantung arahan dari pemerinta,”tuturnya.
Saat reklamasi pasca tambang nanti, pihaknya akan melibatkan penduduk lokal dalam pengadaan bibit atau kompos. Dikatakannya, saat ini mereka sudah menyiapkan dokomen pasca tambang.
“Fasilitas yang ada di Nursery Agincourt Resources untuk persiapan pasca tambang nanti,”ujarnya.
Ditanya kontribusi Nursery Agincourt Resources di luar areal tambang, Dharsono menegaskan, Pemkab Tapsel saat ini sudah mengajukan permintaan untuk penyediaan bibit yang akan ditanam di Kebun Raya Sipirok.
Menurutnya, permintaan dari Pemkab Tapsel tersebut tentunya akan memberikan efek yang positif. Sebab, tumbuhan yang selama ini dikembangkan bisa ditanam di Kebun Raya Sipirok.













