MANDAILING NATAL- Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menempati urutan ketujuh di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) penyumbang penyakit Tuberculosis (TBC) dengan terdiagnosis sampai saat ini sebanyak 1.772 orang.
Pernyataan itu diungkapkan Bupati Madina, Saipullah Nasution, ketika rapat koordinasi percepatan penanggulangan TBC di Aula Kantor Bupati, Kompleks Perkantoran Payaloting, Panyabungan, Rabu (10/10/ 2025).
Bupati Saipullah menjelaskan, secara global, Indonesia menempati posisi kedua dalam hal jumlah penderita TBC. Untuk delapan provinsi dengan beban penyakit tertinggi penyumbang TBC terbanyak salah satunya Sumut.
“Madina nomor tujuh yang memiliki kasus tertinggi penyumbang TBC di provinsi ini,”ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, capaian terduga TBC Madina target adalah 14.668 orang dengan 7.771 orang di antaranya sudah skrining. “Kasus TBC SO target 2.720 orang, sudah ditemukan 1.172, serta masih banyak masyarakat yang enggan untuk dilakukan pemeriksaan karena stigma negatif,” lanjut dia.
Dijelaskan Saipullah, saat ini ada 36 pasien yang sudah terdiagnosis TBC namun belum memulai pengobatan. Selain itu, terdapat 38 pasien TBC SO yang putus berobat dengan alasan masyarakat masih percaya pengobatan tradisional.
Bupati mengungkapkan, Pemkab Madina sudah memiliki rencana aksi daerah (RAD) penanggulangan tuberkulosis pada tahun 2022-2027. RAD disusun dengan mengacu pada RPJMD Madina tahun 2021-2026 dan merupakan penjabaran dari strategis bidang kesehatan.
“Pelaksanaannya melibatkan seluruh stakeholder, jajaran pemkab dan dukungan lintas sektor serta dunia usaha,” jelas dia.
Meski demikian, bupati menilai masih perlu dilakukan evaluasi terhadap RAD yang sudah dibentuk guna meningkatkan temuan kasus dan mencapai target eliminasi TBC tahun 2030. “Dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, kita sepakat untuk melaksanakan langkah-langkah strategis di Madina,” tutur dia.