Dari sisi medis, dr. Moh Ramadhani Soeroso, Sp.P(K), Dokter Spesialis Paru dan Onkologi, mengungkapkan bahwa aktivitas ringan seperti dance juga mendukung fungsi paru-paru secara langsung.
“Ketika tubuh aktif bergerak, suplai oksigen meningkat dan penyerapan oleh paru-paru menjadi lebih optimal,” ujar dr. Deni Soeroso, sapaan akrabnya.
Ia menambahkan bahwa aktivitas tersebut juga memicu produksi mioglobin, protein yang membantu otot menyimpan oksigen. Hal ini membuat proses pembakaran energi lebih efisien dan mencegah penumpukan asam di jaringan otot maupun paru-paru.
Tak hanya memberi dampak fisik, dance juga terbukti bermanfaat bagi kesehatan mental. Aktivitas ini membantu menurunkan tingkat stres dan kecemasan yang bisa memengaruhi sistem imun. Karena itu, dance sering dijadikan sebagai bagian dari pendekatan kesehatan holistik.
“Gerakan ringan selama 15 menit adalah investasi kesehatan yang mudah dijalankan. Tidak perlu alat khusus atau ruang besar, cukup dari rumah, asal konsisten,” tutur dr. Deni.
Jadi, bila selama ini kamu berpikir bahwa menjaga kesehatan butuh waktu lama dan latihan berat, mungkin sudah saatnya mencoba langkah sederhana dengan dance 15 menit sehari.