Hal ini kemungkinan disebabkan oleh efek perlindungan beta-karoten terhadap penyakit kronis jangka panjang.
Harvard Health Publishing juga menekankan bahwa ubi jalar merupakan salah satu sumber beta-karoten terbaik di alam. Dan pigmen ini paling tinggi pada jenis ubi jalar berwarna oranye.
Risiko makan ubi jalar berlebih bagi ginjal
Masih dari Health Digest, selain 6 manfaat di atas, makan ubi jalar juga memiliki manfaat penting lainnya, seperti menyehatkan mata, membantu perut kenyang lebih lama, meredakan peradangan, dan melindungi tubuh dari risiko kanker kolorektal.
Namun hati-hati, ubi jalar tinggi potasium.
Satu ubi jalar mentah berukuran 5 inci mengandung sekitar 438 miligram potasium. Sedangkan ubi jalar besar yang dimasak dengan kulitnya mengandung lebih dari 850 miligram potasium.
Kadar potasium yang tinggi ini dapat menjadi masalah bagi orang yang menggunakan beta-blocker.
Jadi bagi individu yang memiliki penyakit ginjal kronis atau masalah ginjal lainnya, kalium atau potasium dalam ubi jalar sebaiknya diwaspadai.
Kandungan kalium dalam ubi jalar memang dapat membantu menyeimbangkan kadar natrium, sehingga mengurangi dampak natrium terhadap ginjal.
Namun bagi mereka yang memiliki penyakit ginjal kronis atau sedang menjalani cuci darah, terlalu banyak mengonsumsi mineral ini dapat membahayakan, karena ginjal tidak lagi dapat memprosesnya dengan baik.