Strategi front-loading ini mencerminkan langkah proaktif pemerintah dalam menghadapi potensi disrupsi ekonomi global yang bisa muncul dari kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Dengan strategi tersebut, realisasi pembiayaan anggaran tercatat telah mencapai 40,6% dari target, yang berasal dari penerbitan surat berharga negara dan pinjaman neto.
Langkah Sri Mulyani ini menegaskan bahwa defisit bukanlah tanda lemahnya keuangan negara, melainkan bentuk antisipasi cermat dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah gejolak global.













