Catat Sejarah Baru! Muhammadiyah Pelopori Kalender Hijriah Global Satu Tanggal

  • Bagikan

Prinsip besar lain dalam KHGT adalah kesatuan matlak global (ittihad al-mathali’), yakni anggapan bahwa seluruh muka bumi merupakan satu kesatuan waktu.

Ketika hilal terlihat di satu titik di dunia, maka tanggal baru berlaku untuk seluruh umat Islam, tanpa membedakan wilayah geografis.

Pandangan ini sesungguhnya bukan hal baru. Sejumlah fukaha klasik seperti Ibnu Taymiyyah dan ulama kontemporer dari berbagai mazhab telah mendukung ide ini, merujuk pada hadis-hadis Nabi yang bersifat universal.

Menyatukan Bukan Hanya Tanggal, Tapi Hati Umat

KHGT tidak hanya ditujukan untuk menyamakan penanggalan, tetapi juga sebagai simbol ukhuwah Islamiyah—persatuan dan kebersamaan umat.

Dengan sistem kalender yang sama, tidak ada lagi umat Islam yang berpuasa sendiri, atau berlebaran di hari yang berbeda dari saudara seiman di negara lain.

“Kalender ini adalah jembatan spiritual. Ia menyatukan bukan hanya waktu, tapi juga hati,” ujar Dr. Muchlis Hanafi, salah satu pakar ilmu falak dan tafsir.

Peluncuran KHGT mencerminkan kontribusi nyata Indonesia, melalui Muhammadiyah, dalam percaturan peradaban Islam global.

Di tengah perbedaan yang masih kerap menimbulkan polemik, Muhammadiyah mengambil langkah tegas: menghadirkan solusi berbasis ilmu, bukan sekadar tradisi.

KHGT kini telah dirancang hingga puluhan tahun ke depan dan siap dijadikan acuan dalam perencanaan kegiatan keislaman tingkat nasional maupun internasional.

  • Bagikan