Bupati Yusuf menjelaskan bahwa aksinya tersebut terjadi secara spontan, tanpa pertimbangan matang. Ia juga berdalih bahwa jarak antara rumah dan sekolah sangat dekat serta hanya melewati jalan yang sepi.
Namun, publik tak serta-merta menerima alasan tersebut. Banyak warganet menyayangkan tindakan pemimpin daerah yang seharusnya menjadi panutan dalam menaati peraturan, terlebih soal keselamatan di jalan raya.
Tak sedikit yang menilai bahwa edukasi soal keselamatan berlalu lintas semestinya dimulai dari pejabat publik.
“Pemimpin harus memberi contoh, bukan hanya program. Tindakan kecil tapi berdampak besar bagi budaya disiplin masyarakat,” tulis salah satu komentar di platform media sosial.
Meski telah meminta maaf, peristiwa ini menjadi pengingat bahwa sosok pemimpin kerap menjadi cermin publik. Di tengah upaya pemerintah menekan angka kecelakaan lalu lintas, keteladanan menjadi nilai yang sangat berharga.













