Saat calon pelanggan melakukan pencarian dan menelepon nomor tersebut, panggilan dialihkan ke jaringan penipu. Tanpa disadari, pengguna justru berinteraksi dengan pihak yang sama sekali tidak mewakili perusahaan resmi.
Tak hanya itu, para pelaku juga memanfaatkan media sosial dan jasa agensi untuk memperluas jangkauan akun palsu mereka. Ini membuatnya semakin sulit dibedakan dari akun resmi.
Google mengklasifikasikan modus ini sebagai bagian dari “vertikal layanan mendesak”, di mana pengguna dalam keadaan darurat cenderung membuat keputusan cepat tanpa mengecek detail lebih dalam. Inilah celah yang dimanfaatkan para penipu.
“Kami terus berinvestasi dalam teknologi pendeteksi dan pelaporan untuk memastikan pengguna tetap aman saat menggunakan produk kami,” tambah DeLaine Prado.
