“Ada pesawat yang mengalami kendala sehingga harus menunggu armada pengganti. Kami telah berupaya maksimal untuk tetap melayani penumpang dan memberikan kompensasi sesuai peraturan, yaitu Rp 300.000 per orang,” ujarnya.
Meski demikian, sejumlah penumpang menyatakan ketidakpuasan atas penanganan yang diberikan. Salah satunya, Sholeka, mengaku keterlambatan ini berdampak pada agenda kerjanya.
“Saya kecewa dengan pelayanan Lion Air. Keterlambatan ini membuat beberapa pertemuan penting saya harus dibatalkan. Kami berharap ada perbaikan dan evaluasi menyeluruh terhadap sistem operasional maskapai,” tuturnya.
Insiden ini menambah daftar panjang keterlambatan penerbangan yang kerap terjadi di sektor penerbangan domestik. Pengawasan ketat terhadap kelayakan armada dan manajemen jadwal dinilai menjadi hal penting untuk menjamin hak-hak penumpang terpenuhi. Red













