DI USIA ke 61 tahun, Partai Golongan Karya (Golkar) yang kini baru saja di peringati di berbagai daerah di Indoneisa, boleh jadi kita patut bangga karena usianya yang sudah mapan menghadapi berbagai dinamika dan gelombang kehidupan politik.
Terlihat Kontribusinya yang cukup besar dalam Sejarah perjalanan bangsa. Momen Ppringatan ulang tahun ini bisa dijadikan sebagai ruang refleksi untuk apa partai politik dilahirkan dan apa yang menjadi fungsinya dalam kehidupan Demokrasi Politik yang Pancasilais.
Secara historis, partai politik itu suatu kebutuhan Ketatanegaraan yang diorganisir dalam upaya memenuhi tuntutan trias politica yaitu Lembaga lembaga tinggi Negara yaitu Eksekutif, Legislatif dan Yudicatif yang memiliki hubungan dan tata kerja, dalam upaya menjalankan roda pemerintahan yang tentunya dalam melaksanakan Program Pemerintah menuju Masyarakat Adil dan Makmur berdasarkan Pancasila.
Dalam konteks bernegara, kita bisa merujuk pada sejarah sebelum Indonesia Merdeka, telah ada organisasi Budi Utomo tahun 1908 , kemudian lahir Sarekat Islam tahun 1911, bisa jadi cikal bakal munculnya Partai Politik di Indonesia.
Berperan sebagai wadah pendidikan sosial politik dalam membangun moralitas bangsa yang sadar arti pentingnya Politik dalam konteks bernegara.
Namun seiring perjalanan waktu, kecenderungan pergeseran nilai terkesan ada yang menjadikan partai menjadi arena perebutan kekuasaan , tidak lagi menjadi wahana perjuangan nilai moral dan etika yang menjembatani kepentingan rakyat dan Negara. Tapi sebagai tangga menuju kursi Kekuasaan ? Karena itu mari kita mencari makna yang sesungguhnya.


 
							










