Golkar dan HMI Mata Rantai Politik dalam Pusaran Sejarah

  • Bagikan

KETUA UMUM Partai Golkar Bahlil Lahadalia saat ini disibukkan menghadiri Musda Golkar diberbagai Wilayah termasuk Sumatera Utara yang akan segera menggelar Musyawarah Daerah (musda) di Medan.

Eskalasi politik di tubuh Golkar Sumut tensinya makin tinggi .Tentu adanya Tarik menarik kepentingan dua kubu yang kini bersaing secara Kompetitif dan kualitatif, antara Musa Rajeksah dan Hendrianto Sitorus figur muda yang memilki Militansi perjuangan yang terwarisi dari Bang Buyung.

Lalu saya tidak melihat adanya figur dari darah “Hijau Hitam” ,pada hal fakta menyebutkan peran penting yang jarang diulas: HMI adalah salah satu organisasi pendiri Sekretariat Bersama (Sekber) Golkar, di antara puluhan Organisasi lainnya.

Sebuah kalimat sederhana, tetapi sarat makna itulah catatan akar sejarahnya.
Sekber Golkar lahir 20 Oktober 1964
dengan misi menjaga stabilitas masional yang mantap dan dinamis, yang kala itu sedang diguncang tarik-menarik Ideologi.

Dalam konstruksi politik Indonesia, Golkar bukan sekadar partai yang lahir tiba-tiba, melainkan hasil kerja sama puluhan organisasi sosial, profesi, Cendikiawan dan Kemasyarakatan.

HMI/Kahmi , pada saat itu dikenal sebagai Kawah Candradimuka intelektual Muslim muda, ikut meletakkan batu pertama bagi bangunan besar yang kini bernama *Partai Golkar*.

Mengingatkan kembali jejak ini, Bahlil seakan ingin membuka ruang kesadaran bahwa Golkar lahir bukan dari ruang sempit, tetapi dari semangat kebersamaan, ada mahasiswa, pemuda, petani, buruh, nelayan, hingga pengusaha yang duduk bersama *Membangun satu gerakan politik*.

Keterlibatan HMI dalam sejarah awal Golkar menjadi titik penting. Sebab, banyak kader HMI kemudian menjadi tokoh nasional yang berperan di Golkar maupun di berbagai partai lain.

HMI memberi sumbangan berupa Tradisi Intelektual,Mempertahankan Keutuhan Organisasi dan Militansi Kader, yang membuat Golkar kokoh menghadapi Dinamika Perkembangan Zaman.

Dari berbagai generasi ke generasi HMI / Kahmi selalu memberi warna di tubuh Golkar .mulai dari masa awal berdiri hingga kini, Golkar tidak pernah lepas dari warna Hijau Hitam. .Itu baru satu contoh, tetapi dari sana dapat di baca bahwa Golkar adalah rumah besar yang terbuka bagi siapa saja yang ingin mengabdi.

Karena itu, Musda Golkar Sumut menjadi momentum untuk menyegarkan ingatan sejarah sekaligus menatap prospek Partai Golkar di masa depan. Ribuan kader Golkar akan hadir, para tokoh daerah dan nasional duduk bersama, sementara bendera kuning akan berkibar gagah menghiasi seluruh sudut di Kota Medan.

Kita yakin, Bahlil tidak sekadar hadir sebagai ketua umum, tetapi juga akan hadir sebagai simbol regenerasi. Ia datang dengan Energi baru, membawa pesan bahwa Golkar harus tetap berdiri di garda terdepan dalam pusaran politik Indonesia.

Sebagaimana Akbar Tanjung dan Yusuf Kalla, senior Bahlil dan Sarmuji yang memiliki andil yang cukup besar mengibarkan Panji panji Golkar di Nusantara yang kita cintai ini.

Dengan kepiawian yang penuh syukur dan ikhlas membesarkan Golkar di tengah terpaan badai dan gelombang yang sangat menantang, sampai tetap selamat menuju Pulau Tujuan.

Dalam suasana itu, tidak berlebihan kalau kita penyebutkan HMI dengan semangat Independensinya sebagai salah satu wadah yang ikut mendirikan Sekber Golkar terasa pas dan pantas, mengingatkan semua orang bahwa partai ini memiliki akar yang kuat di kalangan muda, intelektual, dan masyarakat luas, dengan tetap mempertahankan Demokrasi Politik yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Pesan Kebersamaan dalam membangun kebesaran Golkar terus digelorakan termasuk dikalangan para Purna Abdi Negara.

Sejarah yang diungkap kembali bukanlah sekedar dinamika, dialektika dan romantika belaka. Ia adalah menjadi energi moral. Mengingat, Golkar lahir dari semangat kolektif, kader dari Pusat sampai ke daerah Kontinuitas menjaga Ruh Kebersamaan.

Tidak ada yang lebih besar daripada *Tujuan bersama*., menjadikan rakyat Sejahtera yang memiliki Peradaban dan Budaya bangsa kuat dan diperhitungkan dalam Hubungan Internasional.

Golkar Sumut memiliki catatan prestasi dalam Pemilu 2024, *Menjadi pemenang di provinsi Sumatera Utara dan berhasil menempatkan banyak kader di DPR RI serta menang di berbagai basis kabupaten/kota*.

Semua itu adalah hasil Semangat kebersamaan, gotong royong, persis seperti Filosofi awal berdirinya Sekber Golkar.

Saatnya Menatap Prosfek Masa Depan Golkar yang mampu mempertahankan Identitas Partai yang Demokratis. Pernyataan berbagai kalangan bisa dibaca sebagai Isyarat politik Sumut ke depan. Bahwa Golkar harus membuka diri pada anak-anak muda, kampus, organisasi sosial, dan masyarakat sipil. Seperti pada 1964, Golkar akan tetap relevan bila ia menjadi ruang pertemuan berbagai kekuatan.

Di sinilah pentingnya Musda: menyusun barisan, memperkuat solidaritas, sekaligus meneguhkan kembali posisi Golkar sebagai partai modern yang berakar pada sejarah panjang bangsa.

Di Sumut , Sejarah dan masa depan bisa bertemu. Antara HMI dan Golkar ,sebagai salah satu pendiri Sekber Golkar kiranya tidak sekadar Nostalgia, melainkan pengingat: Golkar lahir dari tangan banyak anak bangsa, dan ia hanya akan terus besar bila tetap merangkul semua elemen masyarakat.Kader Hijau Hitam tidak hanya sibuk menjadi TS dan tidak hanya di hitung tapi harus diperhitungkan dalam partisifasinya Membesarkan Golkar ke depan.

Dengan narasi sejarah yang disegarkan kembali, Musda Golkar sebagai Moment strategis untuk memberi kesan mendalam: bahwa politik adalah ruang kebersamaan, dan Golkar adalah rumah besar yang menyimpan jejak emas perjalanan bangsa.

*Selamat dan Sukses Menyongsong Musda Golkar Sumut dengan Semangat Kebersamaan dan Jauh dari Gesekan Gesekan yang destruktif.

PENULIS: PARULIAN NASUTION

  • Bagikan