“Saya lihat, yang dirawat itu hanya JPS. Karena penasaran, saya langsung bertanya kepada JPS tentang keberadaan anak DRS,”tuturnya. Tak berselang lama, akhirnya, korban datang ke rumah sakit ditemani oleh salah seorang rekannya.
“Saat itu, saya tidak bisa berkata-kata lagi melihat kondisi anak saya yang penuh luka bakar. Saya hanya bisa menangis,”tandasnya.
Nurjannah berharap agar penegak hukum memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku. Sebab, akibat tindakannya itu, DRS mengalami cacat seumur hidup.













