Pasca Banjir Bandang dan Longsor, Pasokan Bahan Makanan Masih Aman di Batang Toru, Tapsel

  • Bagikan

TAPANULI SELATAN-Pasca banjir bandang dan tanah longsor yang menimpa wilayah Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pasokan sembako yang dijual di Pasar Tradisional Batang Toru masih aman.

Hingga Rabu (3/12), pasokan sembako seperti beras masih relatif aman dan tidak terpengaruh dengan bencana alam yang terjadi. Selain itu, stok cabai merah dan cabai rawit juga masih tersedia.

Kondisi yang sama dengan ketersediaan tahu dan tempe. Barang tersebut masih terlihat banyak dijual di Pasar Tradisional Batang Toru, Tapsel. Namun, harus diakui, harga barang kebutuhan bahan pokok naik.

Harga cabai merah dijual di Batang Toru mulai dari harga Rp70 ribu hingga Rp90 ribu/kg. Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan harga beras, sebab, harga beras masih stabil.

Hajjah, salah seorang pedagang beras di Pasar Tradisional Batang Toru, mengatakan, hingga saat ini stok beras miliknya masih cukup dan tidak ada kendala meski bencana melanda Tapsel.

Kelangkaan bahan bakar minyak menjadi kendala utama untuk pengiriman barang. Akibatnya, harga barang melambung. Namun, khusus untuk beras harga masih stabil.

“Aman, tidak ada masalah. Jualan juga tidak ada masalah,”ungkapnya kepada LENSAKINI.id.

Ia berdoa agar bencana alam yang menimpa wilayah Tapsel cepat pulih, sehingga, kehidupan masyarakat kembali normal.”Kalau semua sudah normal, ekonomi itu akan berjalan lancar,”ujatnya.

Ditanya kenapa stok beras masih aman, Hajjah mengaku bahwa beras yang dijualnya berasal dari daerah-daerah tetangga, seperti di Padangsidimpuan, Sipirok dan Marancar.”Alasannya, karena beras yang dijual ini didatangkan dari dalam wilayah Batang Toru dan sekitarnya.

Pernyataan yang sama juga datang dari Ishaq Siregar. Dia mengatakan, kenaikan harga cabai akibat kelangkaan bahan bakar. Sehingga, ongkos pendustribusian barang menjadi naik.

“Saya yakin, kalau BBM sudah normal, maka harga barang juga akan stabil,”tandasnya.

  • Bagikan