Rizky Alvariz Siregar, Bocah 11 Tahun di Sidimpuan Yang Menyambung Hidup Dari Kaleng Bekas (Bagian 1)

  • Bagikan
Rizky Alvariz Siregar, bocah pemungkut kaleng bekas yang berjuang untuk hidup (foto/lensakini/zn)

KETIKA anak seusianya sudah tertidur lelap di kasur empuk, namun lain halnya dengan Rizky Alvariz Siregar (11). Bagaimana tidak, dari pukul 21.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB, dia masih mencari dan mengutip kaleng bekas.

Bocah yang tingggal di Lingkungan VII, Kelurahan Ujung Padang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, tiap malam mencari dan mengumpulkan kaleng bekas.

Malam itu, tepatnya minggu (31/01/2021), penulis berkesempatan duduk sembari menyeruput segelas kopi di salah satu warkop di Jalan Serma Lian Kosong, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan.

Saat itu, penulis melihat jam dan ternyata sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB. Selang beberapa menenit, dari kejauhan terlihat salah seorang bocah sedang mengutip kaleng-kelang bekas yang ada di tempat itu.

Gayung bersambut, salah seorang rekan satu meja penulis langsung memanggil bocah tersebut sembari bercerita tentang sedikit latar belakang. Ketika mulai duduk, spontan rekan-rekan penulis langsung menawarkan makan dan minum. Mungkin, mereka juga kasihan melihat perjuangan hidup Rizky, nama panggilannya.

Cerita berawal ketika penulis menanyakan siapa nama dan alamat tempat tinggalnya. Rizky langsung menjawab dengan tegas bahwa dia tinggal di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan.

“Saya sekolah di salah satu SD Inpres dekat rumah, om,”sebutnya ketika ditanya lagi. Anak dari pasangan suami istri Parlaungan Siregar dan Sahwati Nasution melanjutkan ceritanya. Ternyata, dia mulai memungut kaleng bekas sejak pukul 21.00 WIB hingga 00.00 WIB.

“Kadang sampai pukul 02.00 WIB,”tutur bocah jelas 6 SD tersebut. Dia mengaku, pekerjaan itu sudah digelutinya sejak satu tahun yang lalu.

Bersama orangtua perempuannya, dia memungut kaleng bekas hampir di setiap kafe yang ada di Kota Padangsidimpuan. Sedihnya lagi, untuk mendapatkan kaleng bekas, Rizky harus menunggu kafe sampai tutup.

“Kadang tutup jam 2, makanya harus pulang pagi menunggu tutup kafe itu tutup,”ujarnya sembari meminum hidangan yang sudah dipesannya.

Jika hendak pulang ke rumah, dia terlebih dahulu menemui orangtua perempuan. Mereka terlebih dahulu janjian disalah satu tempat.”Kami janjian sama ibu selalu di depan City Walk atau di depan biskop Tapanuli,”ujarnya.

Dijelaskan Rizky, orangtua perempuannya tersebut khusus mencari gelas plastik bekas. Nantinya, gelas tersebut akan dikumpul dan dijual. Sedangkan kaleng bekas yang dikumpulinya akan diberikan kepada orangtua laki-laki dan akan diolah lagi sebelum dijual. (**)

  • Bagikan