Putra asal Sumut ini bahkan telah menerima masukan dari sejumlah pengelola family office internasional, termasuk Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates sekaligus penasihat Presiden Prabowo Subianto.
“Semua, bukan soal Kementerian Keuangan saja, semua kita harus setuju. Tapi kalau sudah yang mau taruh duitnya setuju kan itu yang paling penting,” ujar Luhut.
Proyek family office direncanakan berdiri di dua lokasi strategis, yakni Bali dan Ibu Kota Nusantara (IKN). Luhut meyakini, keberadaan family office akan menarik arus investasi global sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat keuangan di Asia.
Rencana ini sebenarnya bukan hal baru. Pemerintah di era Presiden Joko Widodo sebelumnya telah memberikan restu pembentukan Wealth Management Center yang memiliki fungsi serupa. Namun, kini rencana tersebut kembali mengemuka di bawah koordinasi DEN dan dukungan penuh dari Menko Perekonomian.
Meski begitu, pemerintah melalui Menteri Keuangan Purbaya memastikan bahwa tidak ada dana publik yang akan digunakan dalam tahap awal proyek ini. Pemerintah memilih bersikap hati-hati agar setiap langkah kebijakan ekonomi tetap berorientasi pada kepentingan rakyat.













