Malam Panjang di Batang Toru dan Tangan yang Menguatkan

  • Bagikan

Pada hari pertama bencana, tim PTAR sempat tidak bisa menembus lokasi karena arus terlalu kuat. Namun begitu air mulai surut sedikit, mereka kembali dengan membawa Emergency Response Team lengkap dengan perahu karet

“Saya lihat sendiri bagaimana mereka menolong anak-anak, lansia, dan warga satu per satu,” ucapnya.

Rinduwati sempat mengalami tekanan darah tinggi akibat syok, tetapi kondisinya pulih setelah ditangani tim medis PTAR.

Cerita serupa datang dari Susi Pandiangan, warga Desa Batu Horing. Ia, suami, dan ketiga anaknya berjalan kaki di medan yang rusak sebelum akhirnya mendapatkan tumpangan mobil menuju Sopo Daganak.

Begitu menginjakkan kaki di posko, mereka disambut makanan, pakaian bersih, dan fasilitas dasar lain yang selama berjam-jam terasa mustahil mereka dapatkan.

“Di sini lebih tenang. Ada listrik, jadi kami bisa kasih kabar ke keluarga,” ujarnya.

Anaknya yang sempat demam langsung mendapat obat dari tenaga kesehatan di posko. Itu bantuan kecil yang terasa besar, terutama setelah semalam sebelumnya mereka harus berlindung di atas pegunungan Batu Horing sebelum digiring warga ke tempat aman.

Meski harta benda hanyut dan pekerjaan tertunda, Susi mencoba tetap tabah. “Yang penting kami selamat. Yang hilang bisa dicari lagi,” katanya

  • Bagikan