PADANG LAWAS-Banjir bandang yang melanda sejumlah desa di Kabupaten Padanglawas, Sumatera Utara (Sumut), ternyata menyisakan cerita bagi masyarakat yang terdampak banjir bandang tersebut.
Tidak terkecuali Suten Nasution (43), warga Desa Tamiang. Rumah bersama dengan isinya hanyut, hanya ijazah anak-anaknya yang bisa diselamatkan. Sekarang, dia bersama keluarganya memakai pakain di badan ketika terjadi banjir bandang.
Menurutnya, banjir terjadi pada pukul 20.00 WIB (habis Isya) rencananya masih akan bermusyawarah adat (markobar boru). Saat itu juga terdengar suara gemerisik air sungai yang meluap.
Spontan, anak-anak terlebih dahulu dievakuasi. Sambil mengambil surat-surat dan ijazah untuk diselamatkan. Namun, kata Suten, barang berharga lainnya seperti kenderaan dan ternak tidak terselamatkan.
“Hanya tinggal lantai dan pondasi. Kreta, ternak ikan, ayam habis semua. Cuma surat dan ijazah saja yang terselamatkan. Sandal pun tak sempat dipakai,” cerita Suten Nasution terkulai lemas.
Saat ini, pria yang bekerja sebagai pedagang ayam dan ikan ini hanya bisa pasrah.”Yang saya khawatirkan saat itu keselamatan anak-anak. Air langsung besar, makanya hanya surat-surat dan ijazah saja yang diselamatkan,”tandasnya. (zn)


									










